Bagaimana Menyerang pada Pola 4-4-2? (Bagian 1)

Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2 center back, left back dan right back. Sementara di lini tengah terdapat 2 center midfielder, left midfielder, dan right midfielder.

Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai garis tengah, tim kita masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika center back maju melebihi garis tengah lapangan, tim kita menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-saat tertentu center back boleh maju sampai ke depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.

Untuk pergerakan center midfielder, tergantung variasi 4-4-2 yang dipakai. Pada 4-4-2 dengan lini tengah berlian, terdapat pembagian yang bersifat tetap diantara kedua center midfielder: yang satu adalah defensive midfielder (gelandang bertahan, gelandang jangkar) dan yang satunya lagi offensive midfielder (gelandang serang). Pembagian tugas ini bersifat tetap.

Sementara pada 4-4-2 dengan lini tengah flat, kedua center midfielder bisa saling bergantian untuk maju. Yang penting, jika salah satu center midfielder maju, maka yang lainnya harus tetap berada di belakangnya. Perhatikan ilustrasi berikut ini:

Fungsi center midfielder ketika maju sebagai offensive midfielder adalah untuk membantu serangan. Dengan adanya dia, serangan akan melibatkan lima orang sekaligus: 2 forward, dia sendiri, dan 2 outside midfielder / outside back. Sementara itu, tidak ikut majunya salah satu center midfielder bertujuan untuk memastikan support setiap saat terhadap lini belakang.

Namun perlu diingat, jika lawan yang menguasai bola, maka kedua center midfielder harus turun sejajar, sehingga lini tengah lengkap berisi 4 pemain dalam satu grendel.

Dua outside back (yaitu left back dan right back) bisa ikut maju menyerang. Ketika maju, posisinya bisa tetap berada di belakang outside midfielder, atau bisa juga meng-overlap outside midfielder. Hanya perlu diingat, jika outside back melakukan overlap, maka hendaknya ia tidak terlambat untuk turun ke posisinya semula ketika diperlukan. Ilustrasi berikut ini menunjukkan right back meng-overlap right midfielder.

Berdasarkan arah serangan yang kita bangun, terdapat tiga kemungkinan jenis serangan: serangan dari sektor kiri, serangan dari sektor tengah, atau serangan dari sektor kanan. Bentuk (shape) tim ketika merangsek maju harus menyesuaikan arah serangan. Jika serangan dilakukan dari sektor kiri, maka bentuk tim harus condong ke arah kiri. Demikian pula jika serangan dilakukan dari sektor kanan, maka bentuk tim harus condong ke arah kanan.

Berikut ini contoh ketika tim menyerang dari sektor kiri.

Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah pergerakan kiper. Pada pola 4-4-2 modern, kiper juga berfungsi sebagai sweeper (libero). Karenanya, ketika tim merangsek maju maka kiper juga harus ikut maju, bahkan sampai keluar kotak gawang. Namun keluar kotak gawangnya tentu saja tidak boleh berlebihan. Terkait dengan ‘rangkap jabatan’ kiper ini, sangat tepat jika pola 4-4-2 modern disebut sebagai pola 1-4-4-2.

ARLOJI

SOCCER