Cara Bertahan Zonal Defence dalam Pola 4-4-2

Dalam tim yang baik, bertahan tidak hanya dilakukan oleh pemain belakang saja. Semua pemain harus ikut bertahan setiap kali tim kehilangan bola, sebagaimana pula semua pemain harus ikut menyerang ketika tim menguasai bola. Sebelum memasuki lapangan, pelatih harus menetapkan terlebih dahulu dimana tim akan mulai menekan lawan ketika mereka menguasai bola.

Selebihnya, tim kita harus memahami bagaimana cara bertahan. Dalam zonal defence, berturut-turut yang menjadi acuan adalah BOLA, lalu TEMAN, dan baru kemudian LAWAN. Pertama-tama, semua pemain harus memperhatikan dimana posisi bola. Mengapa demikian? Karena: 1) semua pemain harus bergerak secara serempak ke arah bola, dan 2) tim harus membentuk ball-pressure-triple (segitiga tekanan pada bola).

Selanjutnya, masing-masing pemain harus memperhatikan temannya. Tujuannya adalah: 1) untuk menjaga jarak antar pemain dalam satu lini dan jarak antar lini, dan 2) untuk membentuk shape bertahan yang tepat sesuai dengan posisi bola.

Yang terakhir, baru para pemain memperhatikan lawannya. Disamping menjaga jarak antar teman dan antar lini, para pemain juga harus menjaga para pemain lawan, terutama lini depan mereka. Ruang-ruang passing sebisa mungkin kita tutup, dan lini depan lawan harus senantiasa terkawal.

Adapun rumus bertahan akan dijelaskan berikut ini, sesuai dengan posisi bola yang berbeda-beda. Posisi bola yang dimaksud disini adalah apakah bolanya berada di sisi tepi lapangan ataukah di sisi tengah lapangan. Dan apakah bola berada didepan lini depan, didepan lini tengah, ataukah didepan lini belakang. Yang dimaksud dengan bola didepan lini depan adalah jika bola berada di depan para pemain lini depan, dan hendak melewati lini depan tersebut. Bola didepan lini tengah adalah jika bola telah melewati lini depan kita namun belum melewati lini tengah kita. Dan bola didepan lini belakang adalah jika bola telah melewati lini tengah, dan kini berada di hadapan lini belakang kita.

Rumus bertahan adalah dalam pola 4-4-2 adalah 4+2, dimana 4 adalah para pemain dari lini yang berhadapan dengan bola, dan 2 adalah dua pemain yang terdekat dengan bola dari lini didepannya. Selanjutnya, dari 4+2 tersebut, yang melakukan tekanan pada bola adalah 1+2, yaitu 1 orang dari lini yang berhadapan dengan bola dan 2 orang dari lini didepannya. Ini berlaku jika bola berada didepan lini tengah dan didepan lini belakang.

Adapun jika bola berada didepan lini depan maka cukup dua pemain lini depan itu yang melakukan tekanan pada bola (0+2), sementara lini-lini yang berada di belakangnya hanya perlu menciptakan balance, dengan cara menyesuaikan bentuk dan jarak saja. Mengapa sudah cukup dua orang saja? Karena bola masih jauh berada didepan, jauh dari pertahanan kita.

Jika bola berada didepan lini depan, disisi tengah lapangan, maka cara bertahannya adalah sebagai berikut.

Keterangan: Pressure pada bola dilakukan oleh salah satu forward (yang lebih dekat pada bola), sementara forward yang lainnya men-double (meng-cover) forward yang pertama tadi. Sementara, para pemain di lini tengah dan lini belakang bergerak mendekat kearah bola dengan bentuk seperti diatas, untuk menciptakan balance. Sketsanya sebagai berikut (warna merah jingga adalah pemain yang mem-pressure bola):

Adapun jika bola didepan lini depan, namun berada di sisi tepi lapangan, maka cara bertahannya adalah sebagai berikut.

Keterangan: Pada contoh ini, bola berada di sisi kiri lapangan. Maka, salah satu forward (yang terdekat dengan bola) bergerak melakukan pressure pada bola, sementara forward yang lain men-double-nya (meng-cover-nya). Lalu, outside midfielder (karena bola di sisi kiri, berarti left midfielder) ikut bergerak mendekat kearah bola untuk menciptakan balance, diikuti oleh ketiga pemain lain di lini tengah, membentuk lengkungan buah pisang. Lini belakang mengikuti (identik dengan lini tengah). Sketsanya sebagai berikut:

Sekarang bagaimana jika bola telah melewati barisan lini depan, dan kini berada di hadapan lini tengah kita? Apabila bolanya di sisi tengah lapangan, maka cara bertahannya sebagai berikut.

Keterangan: Ingat rumus 1+2. Karena bola berada di sisi tengah lapangan, maka satu orang center midfielder yang terdekat dengan bola maju untuk mem-pressure bola. Pada saat yang sama, kedua forward juga ikut mem-pressure bola. Jadi, bola ditekan oleh tiga orang sekaligus. Lini belakang mengikuti bentuk lini tengah. Sketsanya sebagai berikut:

Adapun jika bolanya berada di sisi tepi lapangan, maka cara bertahannya sebagai berikut.

Keterangan: Pakai rumus 1+2. Karena bola ada di sisi kiri, maka left midfielder harus maju mem-pressure bola, dibantu oleh kedua forward didepannya. Pada saat yang sama, ketiga pemain lain di lini tengah harus bergerak mendekat kearah bola, membentuk lengkungan buah pisang. Lini belakang mengikuti bentuk lini tengah. Sketsanya sebagai berikut:

Akhirnya, bagaimana jika bola telah melewati lini tengah dan kini berada dihadapan lini belakang kita? Apabila bolanya berada di sisi tengah lapangan, maka cara bertahannya sebagai berikut.

Keterangan: Pakai rumus 1+2. Karena bola di sisi tengah lapangan, maka center back yang terdekat dengan bola harus maju untuk mem-pressure bola, dibantu oleh kedua center midfielder didepannya. Sketsanya sebagai berikut:

Sedangkan jika bolanya berada disisi tepi lapangan, maka cara bertahannya adalah sebagai berikut.

Keterangan: Pakai rumus 1+2. Karena bola ada di sisi kiri, maka left back harus maju untuk mem-pressure bola, dibantu oleh left midfielder dan center midfielder terdekat. Ketiga pemain lain di lini belakang bergerak mendekat kearah bola membentuk lengkungan buah pisang. Sketsanya sebagai berikut:

Sebagai catatan terakhir, apabila karena beberapa hal ball-pressure-triple 1+2 tidak bisa tercipta, maka setidak-tidaknya harus tercipta ball-pressure-double 1+1. Jadi, idealnya kita bisa menekan bola dengan formasi 1+2. Namun jika pada saat-saat tertentu tidak bisa, setidak-tidaknya 1+1.

ARLOJI

SOCCER